Hypotonus pada bayi berarti berkurang, ketegangan otot lesu. Orangtua muda tidak boleh takut dengan istilah ini, karena dalam banyak kasus kondisi ini bukan penyakit. Itu hanya sindrom yang bisa dengan mudah diperbaiki. Namun, itu juga bisa disebabkan oleh patologi serius, yang memerlukan pendekatan terapi yang berbeda.
Penyebab dan tanda utama
Penyebab hipotensi otot pada bayi dapat menjadi faktor-faktor berikut:
- trauma lahir , asfiksia;
- persalinan yang terburu nafsu;
- malnutrisi;
- kehamilan kembar ;
- penyakit yang ditransfer selama melahirkan anak itu;
- penyalahgunaan alkohol, mengonsumsi obat-obatan, merokok dan stres selama kehamilan.
Selain hal di atas, kondisi ini terjadi dengan penyakit tertentu. Misalnya:
- gangguan sirkulasi darah otak atau otot;
- patologi sistem endokrin (hipotiroidisme);
- penyakit kromosom (sindrom Down);
- miopati kongenital;
- distrofi otot;
- myasthenia gravis;
- poliomielitis;
- Sindrom Guillain-Barre.
Selalu dalam mendeteksi pelanggaran tonus otot, perlu untuk mengecualikan penyakit ini.
Sekarang mari kita cari tahu bagaimana menentukan hipotensi pada bayi, karena panggilan yang tepat waktu ke dokter akan membantu untuk mengatasi penyakit lebih cepat. Pertama-tama, perhatian tertarik pada hipotonitas tangan bayi, sementara mereka berbaring dengan lambat di sepanjang bagasi, benar-benar santai. Telapak tangan dibuka, yang tidak khas untuk postur bayi yang biasa. Yang juga diamati adalah apa yang disebut "pose katak", di mana berbaring di punggung, kaki terungkap, hampir menyentuh permukaan sepenuhnya.
Konsekuensi dan taktik terapeutik
Konsekuensi hipotensi pada bayi cukup serius.
- Teknik pemijatan yang berbeda. Biasanya gerakan pijat dimulai dengan stroke dan menggosok, kemudian pergi ke latihan otot yang lebih dalam dan lebih intens.
- Senam. Bisa dalam bentuk pasif dan aktif, dan juga prosedur air, berenang, akan efektif.