Kesehatan reproduksi wanita

Kesehatan reproduksi perempuan merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang menyiratkan tidak adanya penyakit pada sistem reproduksi, kemampuan untuk mereproduksi keturunan, serta kesempatan untuk hidup secara seksual dan menerima kepuasan dari itu. Kesehatan reproduksi perempuan tergantung pada banyak faktor: faktor keturunan, gaya hidup, bahaya pekerjaan, penyakit organ dan sistem lain. Dalam artikel ini, kami akan memeriksa kriteria utama kesehatan reproduksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

Kriteria utama untuk kesehatan reproduksi adalah tingkat kesuburan, serta kematian ibu dan anak. Di dunia modern, selama bertahun-tahun, ada kecenderungan penurunan tingkat kelahiran, penurunan kualitas perawatan medis di rumah sakit kebidanan dan ginekologi (karena penurunan tajam dalam pendanaan). Kesehatan reproduksi perempuan diberi perhatian khusus, karena lahir dengan satu set kuncup telur, yang secara bertahap akan matang. Mereka sangat sensitif terhadap aksi faktor-faktor berbahaya, di bawah pengaruh mutasi yang dapat lewat di dalam telur.

Faktor-faktor yang menghancurkan kesehatan reproduksi wanita meliputi:

Gangguan fungsi reproduksi pada wanita

Periode reproduksi seorang wanita adalah segmen kehidupan di mana seorang wanita mampu hamil, melahirkan dan melahirkan seorang anak. Hal ini ditandai dengan pematangan bulanan ovum, tanpa adanya pembuahan yang terjadi menstruasi. Masalah kesehatan reproduksi perempuan disebabkan oleh peningkatan jumlah penyakit ginekologi yang menyebabkan infertilitas atau keguguran (aborsi spontan, kehamilan yang belum berkembang).

Kami memeriksa penyebab yang menyebabkan pelanggaran fungsi reproduksi wanita. Dalam pelestarian kesehatan reproduksi, gaya hidup sehat, perilaku seksual yang benar, pencegahan aborsi (pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan) memainkan peran besar.