Menempatkan bayi yang baru lahir di perut

Bayi yang baru lahir di minggu-minggu pertama setelah persalinan bergerak sangat sedikit. Pada dasarnya, dia berbaring telentang, menjulurkan kakinya, atau tidur di satu sisi - seperti yang dilakukan ibunya. Kisaran gerakan independennya sangat terbatas. Itulah mengapa perkembangan fisik remah-remah selama tahun pertama kehidupan diberikan perhatian yang meningkat.

Prestasi pertama seorang bayi biasanya adalah dia dapat memegangi kepalanya sendiri. Ini terjadi, sebagai suatu peraturan, hingga 1,5-2 bulan. Agar anak belajar cara melakukan ini, orang tua berlatih meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut.

Berbaring di perut juga berguna untuk alasan lain, yang akan kita diskusikan lebih lanjut.

Mengapa berbaring bayi di perut?

Berbaring di perut, bayi mencoba mengangkat kepalanya. Ini adalah latihan yang bagus untuk otot-otot leher dan punggung. Berkat ini, tulang belakang anak itu diperkuat dengan baik.

Juga, meletakkan bayi yang baru lahir di perut adalah cara tradisional mencegah kolik usus, yang sering diderita anak-anak. Ketika anak berbaring tengkurap, gelembung udara berlebih dengan mudah meninggalkan usus. Secara teratur terlibat dalam pencegahan tersebut, Anda dapat melakukannya tanpa obat-obatan dan pipa gas yang tidak perlu.

Selain itu, anak perlu mengubah posisi tubuh, terutama ketika dia belum bisa menyerahkan. Ini diperlukan untuk sirkulasi yang baik.

Aturan dasar berbaring di perut

Orangtua muda sering tertarik pada kapan dan bagaimana cara meletakkan bayi yang baru lahir di perut. Di bawah ini adalah poin utama yang akan membantu Anda menavigasi dalam masalah ini.

  1. Menyebarkan bayi di perutnya dapat dimulai segera setelah ia menyembuhkan luka pusar, tetapi tidak lebih awal, agar tidak menyebabkan dia tidak nyaman dan tidak membawa infeksi.
  2. Waktu bayi yang baru lahir berbaring di perut sebaiknya tidak lebih dari satu hingga dua menit, tetapi secara bertahap harus ditingkatkan, mencoba untuk menjaga bayi berbaring tengkurapnya selama mungkin sampai lelah.
  3. Jangan lupa tentang keteraturan latihan ini: mereka perlu dilakukan setiap hari 2-3 kali.
  4. Sebaiknya sebarkan bayi di perut setelah tidur, ketika dia ceria dan ceria, atau 2-2,5 jam setelah makan. Jangan lakukan ini segera setelah makan, jika tidak segera akan mengikuti.
  5. Baringkan bayi Anda hanya pada permukaan yang datar dan keras (ini bisa menjadi meja yang berubah atau biasa). Anda dapat menggabungkan peletakan ulang dengan pengisian daya atau pemijatan. Berikut beberapa contoh latihan yang dapat dilakukan saat bayi berusia 2-3 bulan:

Pelajaran reguler dengan anak berkontribusi pada perkembangan fisiknya yang benar dan tepat waktu. Jadi jangan mengabaikan mereka, dan bayi Anda akan tumbuh sehat dan kuat!