Masjid terbang


Tiban Rego Touraine, atau Masjid Terbang adalah struktur agama di negara Indonesia Malang. Ini dianggap sebagai salah satu masjid paling aneh di dunia.

Arsitektur dan dekorasi masjid

Pertama-tama, masjid ini mempesona dengan gayanya yang unik, yang merupakan campuran aneh dari gaya arsitektur India, Indonesia, Cina, dan Turki, tetapi, pada saat yang sama, ia memiliki ciri khas khas arsitektur Muslim.

Dipercaya bahwa dengan arsitekturnya, Masjid Terbang menyerupai istana surga tempat orang-orang saleh beristirahat di dataran tinggi. Namanya Masjid Terbang pantas berkat kolomnya, karena gedung itu memberi kesan melonjak di udara.

Seluruh fasad masjid sangat kaya dihiasi dengan ornamen bunga dan pola kaligrafi Arab. Desain warna masjid juga sangat asli: memadukan warna biru, nuansa warna biru dan putih yang berbeda. Pintu masuk utama ke masjid adalah gerbang tinggi, yang menghiasi dua kubah berbentuk kerucut.

Infrastruktur

Bangunan ini terdiri dari 10 lantai; mereka dihubungkan oleh tangga yang indah. Ada ruang untuk ibadah; di lantai 2 dan 3 ada museum sejarah.

Di lantai tengah ada toko-toko di mana Anda dapat membeli jilbab, sajadah, tasbih, dan barang-barang keagamaan lainnya. Dan di bagian paling atas bangunan adalah gua buatan dengan stalaktit dan stalagmit "hampir nyata".

Daerah sekitarnya

Ruang di sekitar masjid adalah taman yang indah. Ada sebuah kebun buah, kebun, sayuran yang digunakan untuk memasak di ruang makan yang terletak di sini untuk orang percaya. Ada juga taman bermain di tempat. Masjid utama berdekatan dengan masjid yang lain. Tidak seperti bangunan lain, itu dipertahankan dalam satu warna - putih.

Bagaimana cara menuju ke masjid?

Untuk Malang, Anda dapat terbang dengan pesawat, termasuk dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia - di sini adalah bandara bernama setelah Abdul Rahman Saleh. Dari bandara ke masjid Anda bisa sampai di sana dengan mobil - baik oleh Jl. Raya Karang Anyar, atau Jl. Mayjend Sungkono. Kedua jalan kira-kira sama dengan kilometer (sekitar 34,5 km) dan pada waktu yang harus dihabiskan dalam perjalanan (lebih dari satu jam).