Masjid Negara


Di ibukota Malaysia - Kuala Lumpur - adalah masjid terbesar di negara - Negara, yang berarti "nasional". Nama lainnya adalah Masjid Negara. Populasi negara sebagian besar adalah Muslim, dan sejumlah besar warga agama terus berkumpul di sini untuk berdoa. Tapi, tidak seperti masjid lain di kota, jalan di sini terbuka untuk wisatawan, hanya untuk jam-jam tertentu.

Sejarah Masjid Negara

Segera setelah negara itu memperoleh kemerdekaan dari Inggris Raya pada tahun 1957, untuk menghormati acara ini, diputuskan untuk membangun sebuah masjid yang melambangkan pembuangan kuk yang berat yang berlalu tanpa pertumpahan darah. Awalnya, struktur itu seharusnya diberi nama setelah perdana menteri pertama negara itu. Namun dia menolak kehormatan itu, dan masjid itu disebut nasional.

Fitur arsitektur masjid Negara

Bangunan luar biasa memiliki kubah, mirip dengan payung setengah terbuka atau bintang dengan 16 sudut. Sebelumnya, atap ditutupi dengan ubin merah muda, tetapi pada tahun 1987 diganti dengan biru-hijau. Menara ini menjulang ke atas pada ketinggian 73 m, dan terlihat secara praktis dari setiap titik kota.

Mural dan hiasan dinding interior melambangkan Islam modern dan termasuk motif nasional. Aula utama masjid ini unik - dapat menampung hingga 8 ribu orang sekaligus. Di sekitar bangunan masjid ada air mancur yang indah dari marmer putih.

Bagaimana cara menuju Masjid Masjid?

Sangat mudah untuk pergi ke masjid. Misalnya, dari Chinatown, hanya 20 menit berjalan kaki dari Leboh Pasar Besar. Dan cara tercepat menuju mobil, melewati kemacetan lalu lintas - adalah Jalan Damansara. Di pintu masuk masjid, tidak perlu memakai saputangan - turis diberikan hoodies lengkap yang menutupi tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki.