Punggung sakit setelah mimpi

Awal yang baik untuk hari dalam banyak hal menyebabkan keadaan yang sehat dan kapasitas kerja yang tinggi selama waktu aktif hari. Namun seringkali suasana dimanjakan oleh kesehatan yang buruk. Salah satu alasan mengapa orang tua dan muda mengeluh tentang sakit punggung setelah tidur.

Alasan mengapa sakit kembali setelah mimpi bisa menyakitkan

Sensasi ketidaknyamanan di zona belakang muncul karena sejumlah alasan. Pertimbangkan yang paling umum dari mereka.

1. Posisi tidak nyaman. Berada di pos statis yang tidak nyaman saat tidur, serta tempat tidur yang terlalu lunak atau terlalu kaku adalah penyebab umum nyeri punggung. Dianjurkan untuk memilih kasur elastis dan bantal yang nyaman.

2. Tanda-tanda osteochondrosis. Awal osteochondrosis adalah penyebab umum lainnya, karena yang di pagi hari setelah sakit punggung sakit. Osteochondrosis dapat mempengaruhi berbagai bagian tulang belakang, yang menentukan lokalisasi manifestasi nyeri. Jika penyakit ini tidak diobati, maka di masa depan akan mengembangkan gejala lain:

3. Distrofi otot vertebral. Distrofi otot-otot tulang belakang adalah alasan untuk rasa sakit yang sangat kuat di pagi hari. Tanda khas distrofi adalah bahwa di pagi hari setelah tidur, punggung terasa sakit, tetapi kemudian rasa sakit berlalu.

4. Myositis otot dorsal. Bagian belakang di daerah tulang belikat setelah sakit sakit dengan peradangan otot punggung, yang timbul dari overtrain fisik, hipotermia atau sebagai akibat dari penyakit menular. Myositis ditandai oleh penurunan mobilitas otot.

5. Cedera tulang belakang. Jika setelah mimpi punggungnya sakit di bidang pinggang, prakondisi untuk itu melayani bekas trauma berbagai departemen tulang punggung dan kejang otot. Dokter spesialis akan membantu memilih latihan terapi yang bertujuan untuk memperbaiki postur yang telah berubah akibat trauma.

6. Penyakit organ dalam. Dalam beberapa kasus, penyebab nyeri punggung mungkin patologi organ internal:

Jika sensasi nyeri menjadi kronis atau kambuh secara berkala, Anda harus selalu mencari bantuan dari dokter (ahli saraf, ahli ortopedi, dll.) Dan, jika perlu, menjalani pemeriksaan. Hasil diagnosa akan berfungsi sebagai dasar pemilihan metode terapi oleh seorang spesialis.