Upacara pernikahan di gereja

Pernikahan dianggap sebagai yang paling indah dari semua ritual Kristen. Atribut utama dari ritual ini adalah mahkota pernikahan, yang ditempatkan pada kepala pengantin. Pada saat pernikahan di Gereja Ortodoks di atas kepala mereka adalah mahkota kerajaan, untuk meningkatkan kemegahan ritus. Itu berarti perlindungan gereja. Sebelum kedatangan agama Kristen, pernikahan berlangsung di luar ruangan pada saat bersatu kembali dengan alam. Untuk melakukan ini, karangan bunga dikenakan di kepala. Setelah akhir ritual, mereka memainkan tarian bulat, menyanyikan lagu dan hanya beristirahat. Agama Kristen memindahkan tempat ritus ke gereja dan mengubahnya menjadi aturannya sendiri. Sampai 1917, pernikahan itu berakhir di gereja yang dianggap utama.

Upacara pernikahan di Gereja Ortodoks

Sesaat sebelum ritual, ada sakramen yang harus diperhatikan. Pada malam sebelum upacara, para pacar harus mengatur pesta pengiring pengantin, di mana mereka menghiburnya dengan lagu dan cerita. Keesokan paginya para gadis membantu mempelai wanita, dan kemudian menyiapkan rumah untuk kedatangan anak muda setelah upacara. Ketika mempelai laki-laki datang untuk mempelai wanita, dia harus menebusnya. Uang tebusan terjadi dalam bentuk kompetisi dan penugasan. Setelah melewati ujian, saudara-saudara berbaris ke gereja. Sampai pakaian pernikahan dipakai, wajah mempelai wanita harus ditutupi dengan cadar.

Sakramen pernikahan di Gereja Ortodoks

Upacara pernikahan itu sendiri adalah sebagai berikut. Imam itu memberkati cawan itu dengan anggur yang sudah dilarutkan dan memberi tiga kali untuk mencicipi minuman muda itu secara bergantian. Setelah mengikat tangan orang yang sudah menikah, dia menelusuri mereka di sekitar analog. Kemudian mereka diizinkan bertukar cincin, tetapi dalam tindakan ini tidak begitu sederhana. Imam menempatkan cincin di jari-jari pengantin baru, dan kemudian pengantin harus menukarnya tiga kali. Dalam ritual ini selalu ada lilin yang melindungi orang muda dari kejahatan dengan api mereka. Dipercaya bahwa sepanjang ritual, pengantin harus saling menatap mata untuk menjaga kebahagiaan keluarga.

Makna pernikahan di gereja

Ritual terdiri dari persatuan hati yang penuh kasih. Ritual itu membantu mereka untuk sepenuhnya menyadari tanggung jawab penuh dari keputusan yang diambil dan untuk bersaksi hubungan mereka tidak hanya kepada orang-orang, tetapi juga kepada Tuhan. Setelah ritual, pernikahan adalah surga yang diberkati. Pernikahan diadakan untuk memperkuat perkawinan resmi, ditutup di kantor catatan sipil. Paling sering di zaman kita, ritual pernikahan di gereja terjadi beberapa waktu setelah pernikahan, ketika hubungan keluarga telah melewati ujian waktu.