Batasan hak-hak orang tua

Konsep perampasan dan pembatasan hak-hak orang tua berbeda, meskipun seringkali yang kedua mendahului yang pertama. Untuk memahami perbedaannya, perlu dipahami esensi dan nuansa pembatasan.

Pembatasan hak-hak orang tua adalah tindakan sementara, yang terdiri dari pemindahan anak dari orang tua. Ini bisa menjadi ukuran keamanan anak, serta ukuran penuntutan orang tua. Diizinkan dalam kasus ketika orang tua untuk alasan di luar kendali mereka tidak dapat melakukan tugasnya dengan benar, misalnya, dalam kasus penyakit serius, gangguan mental atau dalam kasus tidak berhasilnya keadaan hidup yang sulit. Ternyata, orang tua tidak bersalah dalam situasi ini, tetapi anak-anak juga tidak boleh menderita.

Adalah mungkin untuk membatasi hak-hak orang tua hanya dari salah satu orang tua - ayah atau ibu, maka anak dapat tetap dengan yang lain, jika situasi memungkinkan.

Dasar untuk membatasi hak orang tua:

Jangka waktu pembatasan hak-hak orang tua

Tentu saja, Anda tidak dapat meninggalkan anak dengan orang tua yang karena suatu alasan tidak bisa atau tidak mau mengurusnya, itulah sebabnya orang tua dituntut karena membatasi hak orang tua. Perwakilan dari otoritas perwalian diambil dari keluarga anak dan ditempatkan di lembaga pendidikan yang sesuai untuk jangka waktu 6 bulan. Kali ini diberikan kepada orang tua-kesedihan untuk mempertimbangkan kembali dan mengubah perilaku mereka.

Namun, jika tidak ada pergeseran arah perubahan positif dalam situasi tersebut, otoritas perwalian diharuskan untuk mengajukan klaim kepada orang tua untuk perampasan hak-hak orang tua. Dengan demikian, pembatasan adalah tahap preseden untuk perampasan hak atas anak.

Jika, dalam enam bulan, peristiwa yang terjadi yang mengubah perilaku orang tua terhadap anak menjadi lebih baik, ini tidak selalu berarti penghapusan segera pembatasan hak-hak orang tua. Karena keadaan, otoritas perwalian dapat meninggalkan anak di lembaga yang relevan sampai ada kepastian yang jelas bahwa orang tua dapat kembali untuk memenuhi tanggung jawab orang tua mereka dan melaksanakannya dengan benar.

Konsekuensi pembatasan hak orang tua

Konsekuensi dari pembatasan hak berbeda dari konsekuensi deprivasi: hak dan kewajiban tidak dihapus dari orang tua, seperti dalam kasus deprivasi, tetapi hanya terbatas, ini adalah tindakan sementara yang memfasilitasi pelarangan penggunaan sebagian hak orang tua untuk periode operasinya.

Prosedur untuk membatasi hak orang tua

Masalah pembatasan hak-hak orang tua diputuskan semata-mata di pengadilan, dasar untuk putusan pengadilan dapat berupa klaim yang diajukan oleh salah satu orang tua, kerabat dekat, otoritas perwalian, pegawai lembaga pendidikan, jaksa.