Biliary reflux-gastritis adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh kelainan pada saluran gastrointestinal. Kelemahan sfingter bawah lambung berkontribusi pada pengecoran (refluks) isi usus bersama dengan empedu di dalam rongga perut. Termasuk dalam komposisi asam kandung empedu, garam dan komponen lainnya menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung.
Gejala gastritis refluks bilier
Gastritis bilier ditandai dengan gejala berikut:
- perasaan berdesak-desakan di perut saat makan dan segera setelah makan;
- mual;
- eructation dan aftertaste yang tidak menyenangkan di dalam mulut;
- lapisan tebal di lidah;
- kembung, perut kembung ;
- gangguan pada tinja, dimanifestasikan dalam bentuk pergantian sembelit dan diare;
- nyeri yang menyakitkan.
Sebagai hasil pencernaan makanan yang buruk, ada:
- anemia;
- kelemahan umum;
- kulit kering;
- pembentukan jaunt di sudut mulut;
- kemungkinan penurunan berat badan.
Pengobatan gastritis refluks bilier
Dengan gastritis refluks membutuhkan pendekatan yang komprehensif untuk terapi. Tindakan terapeutik ditujukan untuk pemulihan motilitas di saluran pencernaan dan pengikatan asam empedu. Untuk tujuan ini, disarankan untuk menerima:
- antasid - obat yang mengurangi keasaman dan menciptakan lapisan pelindung pada permukaan lendir lambung;
- obat yang menetralkan asam empedu (Ursoliv dan obat lain berdasarkan asam ursodeoxycholic);
- obat-obatan yang mempromosikan pemulihan perlstatika lambung dan usus yang konsisten (Motilium, dll.);
- dengan peningkatan keasaman lambung, juga digunakan untuk mengurangi produksi asam klorida (Nexium, Pariet, Contralok).
Diet dengan gastritis refluks bilier
Nutrisi diet sangat penting dalam pengobatan gastritis refluks. Dalam kasus penyakit, sejumlah produk harus dikeluarkan dari diet, yaitu:
- kaldu daging dan ikan;
- Daging asap, acar, bumbu-bumbu;
- daging dan ikan berlemak;
- makanan kaleng;
- sosis;
- memanggang;
- roti hitam;
- sayuran mentah yang belum diolah dan buah-buahan;
- coklat;
- minuman berkarbonasi;
- alkohol.
Penting untuk meminimalkan konsumsi gula, madu dan selai. Juga tidak dianjurkan untuk makan bubur susu manis.
Mengatur proses pemberian makan pasien, perlu untuk mengamati prinsip-prinsip berikut:
- Porsi harus kecil, makanan - pecahan.
- Makanan harus cukup hangat dan secara maksimal dibersihkan (direbus).
- Saat makan dan segera setelah makan sebaiknya tidak minum, lebih baik melakukannya 15 - 20 menit setelah makan.