Spasme di tenggorokan - sebuah fenomena tidak menyenangkan umum yang berhubungan dengan kontraksi tiba-tiba dari otot-otot laring, yang disertai dengan dispnea inspirasi (sesak nafas) dan dapat menyebabkan penutupan lengkap glotis.
Spasme di tenggorokan - gejala dan penyebab
Spasme di tenggorokan berkembang tanpa terduga dan disertai oleh gejala-gejala seperti itu:
- suara berisik, nafas tersengal-sengal;
- kulit pucat atau biru;
- ketegangan otot leher;
- keringat dingin.
Spasme di tenggorokan disertai dengan berhenti bernafas dan mati lemas, tetapi serangan itu sering secara spontan setelah beberapa saat, berakhir dengan inspirasi yang memanjang. Dalam kasus yang parah, seseorang kehilangan kesadaran, mungkin ada kejang umum, busa dari mulut, dan melemahnya aktivitas jantung. Dengan kejang yang berkepanjangan, kematian akibat asfiksia mungkin terjadi.
Munculnya kejang di tenggorokan dapat disebabkan oleh alasan berikut:
- menghirup udara jenuh dengan iritasi (debu, gas berbahaya, dll.);
- lubrikasi laring oleh zat-zat obat tertentu;
- penyakit radang tenggorokan (faringitis, radang tenggorokan, radang amandel, dll.);
- iritasi pada saraf laringeus yang berkeliaran atau berulang, berhubungan dengan adanya gondok, tumor leher, esofagus, aneurisma aorta atau stres, histeria, tetanus, dll.
Sangat sering sensasi kejang di tenggorokan muncul saat menelan saat makan. Ini mungkin karena potongan makanan terjebak di tenggorokan. Jika sensasi tidak menyenangkan muncul hanya dengan menelan air liur dan ditandai dengan gejala seperti "com" dan sakit tenggorokan, suara serak dan kesulitan bernapas, maka, paling cepat dari semua, penyebabnya adalah infeksi atau pembengkakan di tenggorokan.
Perasaan kejang di tenggorokan dapat disebabkan oleh faktor psiko-emosional (kejang saraf di tenggorokan) - situasi yang menekan, mental dan emosional yang terlalu banyak, dll.
Bagaimana cara menghilangkan spasme di tenggorokan?
Pada serangan kejang tenggorokan berikut:
- Berikan pasien dengan ketenangan penuh dan udara segar.
- Anda dapat mencoba minum air atau mengendus amonia.
- Jika metode ini tidak berhasil, Anda dapat mencoba menepuk pasien di punggung, memintanya untuk menahan napas atau secara artifisial menginduksi refleks muntah.
- Dengan kejang yang berkepanjangan, dianjurkan untuk mandi air hangat.
Sebagai pencegahan kejang di tenggorokan, berikut ini direkomendasikan:
- berjalan teratur di udara segar;
- nutrisi rasional;
- istirahat penuh dan tidur;
- prosedur relaksasi.