Bahkan orang yang benar-benar sehat dapat menghadapi pelanggaran fungsi pencernaan. Pada malam hari atau selama aktivitas fisik, isi lambung isi yang dicerna dapat ditransfer kembali dari usus. Fenomena ini disebut refluks duodenogastrik empedu. Itu tidak selalu berkembang secara terpisah, paling sering itu adalah tanda patologi serius seperti duodenitis atau gastritis . Oleh karena itu, untuk mencegah komplikasi, perlu memulai perawatan tepat waktu.
Gejala refluks empedu duodenogastrik
Karena fenomena ini dapat diamati pada banyak orang, penampilannya tidak selalu menunjukkan proses patologis yang sedang berlangsung. Namun, jika tanda-tanda berikut ini diamati secara teratur, ini adalah alasan untuk pergi ke dokter:
- nyeri di peritoneum, dan sulit untuk menentukan lokalisasi spesifik;
- eructation dengan rasa pahit yang tidak menyenangkan;
- kembung dan pembakaran perut;
- plak dalam bahasa rona kekuning-kuningan;
- mulas dan nyeri setelah sternum.
Pengobatan refluks duodenogastrik empedu
Setelah diagnosis, dokter meresepkan obat, yang akan memungkinkan fungsi normal dari saluran pencernaan, menormalkan fungsi evakuasi mereka dan mencegah terjadinya komplikasi.
Obat utama termasuk:
- proctinetics (Cisapride, Motilium), yang mempromosikan bagian cepat empedu;
- antasid (Almagel, Maaalox), mengurangi keasaman lambung;
- persiapan asam ursodeoxycholic (Ursosan, Ursofalk) menghambat keasaman empedu, berkontribusi terhadap pembubaran efektifnya;
- vitamin A, B, E, diperlukan untuk memulihkan tubuh dan mempercepat metabolisme.
Diet dengan refluks duodenogastrik empedu
Perawatan akan efektif hanya jika aturan diet khusus selalu diamati. Ini akan menghilangkan gejala dan mencegah pengecoran isi dari usus. Pertama-tama, diet harus absen:
- panas;
- berlemak;
- manis;
- tajam;
- merokok;
- asam.
Anda juga perlu membuang:
- makanan panggang segar;
- buah jeruk;
- minuman berkarbonasi.
Untuk mempercepat proses regeneratif, perlu untuk mengamati aturan-aturan tersebut:
- Setelah makan, lindungi diri dari aktivitas fisik dan cobalah untuk tidak berbaring untuk sementara waktu.
- Makan makanan kecil dengan frekuensi setidaknya lima kali sehari.
- Benar-benar mengunyah makanan atau menggilingnya dengan blender.
- Daging diganti dengan ikan.
- Makan lebih banyak sayuran, buah-buahan, keju cottage, susu kental.
- Produk dipanggang atau direbus.
- Jangan makan berlebihan.