Setiap usia memiliki karakteristiknya sendiri yang mempengaruhi perilaku dan pandangan dunia orang-orang. Masa remaja adalah periode transisi panjang di mana sejumlah perubahan fisik terjadi terkait dengan pubertas dan dewasa. Fitur psikologis remaja di kalangan psikolog disebut "remaja kompleks" karena sejumlah alasan:
- kepekaan yang meningkat terhadap evaluasi orang asing;
- arogansi ekstrim dan penilaian kategoris dalam kaitannya dengan orang lain;
- perilaku kontradiktif: rasa malu digantikan oleh kelucuan, batas-batas kemerdekaan yang mencolok pada kerentanan;
- ketidakstabilan emosi dan perubahan suasana hati yang tiba-tiba;
- berjuang melawan aturan umum dan cita-cita umum.
Masa remaja mencakup periode kehidupan dari 13 hingga 18 tahun (± 2 tahun). Semua perubahan psikologis disebabkan oleh karakteristik fisiologis masa remaja dan sejumlah proses morfologi dalam tubuh. Semua perubahan dalam tubuh secara langsung mempengaruhi perubahan dalam reaksi remaja terhadap berbagai faktor lingkungan dan tercermin dalam pembentukan kepribadian.
Gambaran anatomi dan fisiologis remaja
- Perubahan besar terjadi pada sistem endokrin, yang mengarah pada peningkatan berat badan dan panjang badan yang cepat dan tidak proporsional dan perkembangan karakteristik seksual sekunder.
- Proses kompleks perubahan struktural dan fungsional terjadi pada sistem saraf pusat dan struktur internal otak, yang memerlukan peningkatan rangsangan dari pusat saraf dari korteks serebral dan melemahnya proses penghambatan internal.
- Perubahan signifikan diamati pada sistem pernapasan dan kardiovaskular, yang dapat menyebabkan berbagai gangguan fungsional (kelelahan, sinkop).
- Sistem muskuloskeletal secara aktif berkembang: pembentukan jaringan tulang, peningkatan massa otot, selesai, oleh karena itu, pada masa remaja, nutrisi rasional yang benar sangat diperlukan.
- Pengembangan sistem pencernaan selesai: organ pencernaan sangat "rentan" karena tekanan emosional dan fisik yang konstan.
- Perkembangan fisik yang harmonis dari seluruh organisme adalah konsekuensi dari fungsi normal semua sistem organ dan mempengaruhi kondisi mental remaja.
Karakteristik psikologis sosial remaja
Aspek psikologis remaja datang ke kedepan. Perkembangan jiwa ditandai dengan peningkatan emosi dan rangsangan. Merasakan perubahan fisiknya, remaja itu mencoba bersikap seperti orang dewasa. Aktivitas yang berlebihan dan kepercayaan diri yang tidak masuk akal, dia tidak mengakui dukungan orang dewasa. Negativisme dan rasa kedewasaan adalah neoplasma psikologis dari kepribadian remaja.
Pada masa remaja, kebutuhan akan persahabatan, orientasi menuju "cita-cita" kolektif semakin diperparah. Dalam komunikasi dengan teman sebaya ada simulasi hubungan sosial, keterampilan diperoleh untuk menilai konsekuensi dari perilaku seseorang atau nilai-nilai moral.
Karakteristik sifat komunikasi dengan orang tua, guru,
Seringkali tidak mudah bagi guru dan orang tua untuk menemukan pendekatan yang tepat dalam menangani remaja, tetapi mengingat fitur usia pada usia ini, solusi selalu dapat ditemukan.