Seorang remaja tidak mau belajar

Alasan untuk tidak ingin belajar dari remaja

Banyak orang tua yang membesarkan remaja bertanya-tanya mengapa mereka tidak mau belajar. Alasan sikap ini terhadap sekolah bisa banyak, beberapa di antaranya sekarang kita pertimbangkan:

1. Seorang remaja tidak mau belajar, karena dia tidak mengerti maksudnya . Cerita bahwa jika Anda tidak belajar dengan baik, Anda tidak akan mencapai apa pun dalam hidup, tidak ada hasil yang akan diberikan. Remaja modern sadar akan ketidakadilan realitas dan tahu benar contoh dari fakta bahwa seseorang dapat "bergaul dengan baik" tanpa belajar.

Tip: Dalam hal ini, Anda perlu menunjukkan sesering mungkin pada contoh yang tersedia bahwa pengetahuan dan pendidikan membuat hidup lebih menarik dan menarik, memperluas batas dan membuka cakrawala baru.

2. Seorang remaja tidak mau belajar karena dia tidak tertarik . Beberapa anak yang sangat berbakat atau berbakat kehilangan pelajaran yang monoton dan tidak menarik di sekolah umum. Kadang-kadang sulit bagi guru untuk menemukan pendekatan individual kepada setiap siswa dari kelas, dan oleh karena itu "penekanan" berada pada tingkat rata-rata, dengan menghilangkan perhatian anak-anak "khusus". Kadang-kadang dalam situasi seperti itu, seorang anak yang ingin mengajukan banyak pertanyaan dan entah bagaimana menonjol dari massa dijadikan "kambing hitam", yang bahkan lebih mendorongnya melawan sekolah.

Kiat: Untuk anak berbakat, Anda perlu membuat kondisi yang optimal untuk pengembangannya: ubah sekolah biasa menjadi sekolah khusus, tempat sekolah itu akan dimuat penuh. Bicarakan dengan guru tentang meningkatkan motivasi - partisipasi dalam olimpiade, kuis sekolah. Pikirkan tentang pertanyaannya, bukan bagaimana memaksa seorang remaja untuk belajar, tetapi bagaimana membuatnya sehingga dia sendiri dengan senang hati akan mengejar pengetahuan.

3. Seorang remaja tidak mau belajar karena konflik di sekolah . Konflik dapat timbul karena berbagai alasan: transisi ke sekolah baru, upaya gagal untuk memenangkan kepemimpinan, kontradiksi dengan guru.

Nasihat: bicaralah kepada anak "hati ke hati", jangan pernah memarahinya karena pengakuannya (bahkan jika dia salah), cobalah untuk memahami perasaan dan tindakannya. Ketika berbicara dengan seorang anak, jangan beri dia rekomendasi dan saran apa yang harus dilakukan, karena dalam situasi memperjelas hubungan, kita bertindak seperti yang kita rasakan. Karena itu, cobalah berbicara dengan anak tentang perasaannya. Perbuatan bisa benar dan salah, dan perasaan adalah kenyataan dan pengalaman. Yang utama adalah memberi anak dukungan, sehingga ia memiliki kekuatan untuk menangani konflik itu sendiri. Anda dapat membagikan contoh kesulitan-kesulitan kekanak-kanakan Anda, ini akan membantu remaja merasa bahwa ia tidak sendirian dalam masalahnya.

Bagaimana memotivasi seorang remaja untuk belajar?

Untuk meningkatkan motivasi seorang remaja untuk belajar, orang tua harus mengikuti aturan:

Meringkas semua hal di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa jika seorang remaja tidak mau belajar, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu alasan untuk perilaku ini. Dukungan dan cinta Anda akan membantu anak untuk memikirkan kembali situasinya dan membuat keputusan yang tepat.