Psikologi keluarga - suami dan istri

Psikologi hubungan perkawinan keluarga cukup rumit, karena setelah menikah orang menghadapi masalah yang berbeda, yang, menurut statistik, membawa konsekuensi yang membawa bencana. Inilah yang dapat menjelaskan popularitas besar psikolog keluarga.

Psikologi hubungan keluarga istri dan suami

Semua orang berbeda, jadi konflik menjadi tidak terhindarkan. Bahkan setelah menikah, pasangan tidak boleh berhenti bekerja untuk menjaga perasaan dan memperkuat persatuan yang ada. Ada berbagai skenario keluarga dalam psikologi, misalnya, ketika yang utama adalah istri atau suami seorang tiran. Dalam setiap situasi spesifik, ada aturan perilaku yang harus diperhitungkan. Secara umum, kita dapat memilih beberapa rekomendasi sederhana yang akan membuat hubungan bahagia:

  1. Pecinta tidak boleh berusaha mematahkan atau mengubah pasangan, karena ini adalah penyebab konflik yang paling sering terjadi. Jika seseorang suka, maka dia akan ingin mengubah dirinya sendiri.
  2. Sangat penting dalam hubungan yang bahagia adalah ketulusan mitra, jadi penting untuk berbicara tentang ketidakpuasan yang ada. Penting untuk melakukan ini tanpa klaim apa pun. Selesaikan situasi di lingkungan yang tenang.
  3. Pecinta tentu harus memiliki minat yang sama, karena mereka menyatukan orang. Misalnya, bisa berupa film, memetik jamur, bepergian, dll.
  4. Untuk setiap orang, ruang pribadi adalah hal yang sangat penting, oleh karena itu pasangan tidak boleh mencabut dia satu sama lain. Jika suami ingin pergi ke sepak bola atau pergi memancing dengan teman-teman, maka dia seharusnya tidak menghalangi.
  5. Psikologi keluarga mengatakan bahwa suami dan istri harus terus saling membantu, dan ini berlaku bahkan untuk urusan rumah tangga kecil. Misalnya, pasangan harus bekerja bersama di rumah tangga, membesarkan anak, dll.
  6. Psikolog merekomendasikan pembentukan tradisi keluarga yang membantu melestarikan perasaan. Misalnya, bisa berjalan-jalan di taman pada akhir pekan atau makan malam bersama. Adalah penting bahwa tradisi diamati setiap saat, tanpa alasan.
  7. Dalam hubungan, tidak ada yang harus menjadi korban dan jangan mengabaikan kepentingan Anda sendiri demi pasangan, karena cepat atau lambat akan menimbulkan konflik .
  8. Bersyukurlah kepada orang yang Anda cintai dan selalu memuji pencapaian pasangan Anda. Untuk mengatakan "terima kasih" Anda perlu bahkan untuk secangkir teh. Dengan cara ini, Anda menunjukkan rasa hormat Anda.