Contoh altruisme

Konsep altruisme mendefinisikan prinsip moral khusus yang membuat orang tanpa pamrih menolong orang lain, dan sering mengorbankan kepentingan, keinginan, dan kebutuhan mereka sendiri. Auguste Comte, filsuf Perancis yang membentuk definisi ini, percaya bahwa semboyan utama dari altruis adalah frasa "hidup untuk orang lain".

Masalah altruisme

Seringkali seseorang dapat mendengar penolakan altruisme sebagai penolakan tertinggi terhadap kepentingannya sendiri, dan egoisme sebagai konsentrasi diri tertinggi. Namun, pada kenyataannya, kedua konsep ini sering membingungkan, menggantikan satu dengan yang lain, karena altruis percaya bahwa ia bertindak hanya berdasarkan keinginan untuk membantu orang lain, dan sebenarnya ia dapat mengejar manfaat pribadi, yang dengan sendirinya bertentangan dengan gagasan altruisme.

Egoisme dan altruisme dalam psikologi sering didukung oleh konsep lain - egoisme. Asotisme sehat adalah kepuasan atas kepentingannya sendiri, bukan dengan mengorbankan orang lain, yang dianggap sebagai posisi yang paling logis, benar dan sehat, sementara keegoisan dikritik karena mengabaikan norma-norma sosial yang sesuai dengan kepentingannya sendiri.

Namun, ada juga banyak masalah altruisme, karena orang-orang dengan kebutuhan moral yang belum terpenuhi menjadi altruis. Mungkin ada banyak, tetapi salah satu yang paling penting adalah kebutuhan untuk menjadi seseorang yang diperlukan, yang diwujudkan dengan cara ini.

Di sisi lain, altruisme membantu orang lain, melanjutkan dari motif spiritual dan kepentingan individu, yaitu praktik konstruktif yang memungkinkan individu untuk mencapai kebutuhannya sendiri dengan membantu orang lain.

Contoh altruisme

Adalah mungkin untuk melihat fenomena ini dari sudut pandang yang sepenuhnya berbeda, dan lebih mudah untuk melakukannya dengan mempertimbangkan contoh-contoh altruisme.

  1. Seorang wanita merawat suami dan anak-anaknya, membantu tetangganya, memberikan sumbangan kepada orang miskin, tetapi pada saat yang sama tidak menemukan waktu untuk dirinya sendiri, minatnya, hobi dan penampilannya.
  2. Istri seorang pecandu alkohol mabuk yang mentoleransi suami yang mabuk, mencoba untuk membantunya dalam beberapa cara, atau dengan rendah hati hanya peduli padanya, melupakan dirinya sendiri.

Dalam dua contoh ini, perilaku altruistik dikaitkan dengan realisasi kebutuhan akan kebutuhan, di mana seseorang biasanya bahkan tidak mengakui dirinya sendiri. Namun, ada contoh lain di mana, apa pun yang dikatakan orang, tidak ada manfaat bagi orang itu sendiri. Misalnya, seorang prajurit yang menutupi tubuhnya dengan sebuah ranjau sehingga teman-temannya dapat lewat. Akibatnya, sang pahlawan meninggal, melakukan suatu prestasi, dan membantu tanah airnya untuk menang - dan ini adalah altruisme sejati, di mana tidak ada bagian dari manfaatnya.