Teori-teori dasar motivasi dalam manajemen modern dan klasik

Motivasi melibatkan proses memotivasi seseorang untuk suatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan, baik dirinya sendiri maupun organisasi. Untuk merangsang karyawan, penting untuk mempengaruhi minat mereka dan memungkinkan mereka untuk diwujudkan dalam pekerjaan. Untuk saat ini, ada beberapa teori yang banyak digunakan oleh manajer dari berbagai perusahaan.

Teori motivasi modern

Mekanisme yang diusulkan oleh psikolog terkenal dari abad terakhir semakin menjadi tidak relevan, karena masyarakat terus berkembang. Manajer modern semakin menggunakan teori motivasi prosedural yang menganggap kebutuhan sebagai bagian dari proses perilaku yang terkait dengan situasi tertentu. Manusia, untuk mencapai tujuan tertentu, mendistribusikan upaya dan memilih jenis perilaku tertentu. Ada beberapa teori motivasi modern dalam manajemen.

  1. Menunggu . Menunjukkan bahwa seseorang harus percaya bahwa pilihan yang sempurna akan memungkinkan Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan.
  2. Menetapkan tujuan . Menjelaskan bahwa perilaku individu tergantung pada tugasnya.
  3. Kesetaraan . Ini didasarkan pada fakta bahwa selama bekerja seseorang membandingkan tindakannya sendiri dengan orang lain.
  4. Manajemen partisipatif . Membuktikan bahwa seseorang dengan senang hati berpartisipasi dalam pekerjaan intra-organisasi.
  5. Stimulasi moral . Ini didasarkan pada penggunaan motivasi moral untuk bertindak.
  6. Insentif materi . Ini menyiratkan penggunaan berbagai insentif moneter.

Dasar teori motivasi

Lebih sering, konsep yang didasarkan pada studi tentang keinginan digunakan untuk mempelajari faktor-faktor stimulasi pada manusia. Untuk memahami mekanisme motivasi untuk kegiatan tertentu, penting untuk mempertimbangkan model utama konten dan sifat prosedural. Teori dasar motivasi staf dalam manajemen menunjukkan bahwa insentif penting untuk seseorang adalah kebutuhan internalnya, jadi manajer perlu belajar bagaimana memahaminya dengan benar. Perlu dicatat bahwa banyak sistem yang ada perlu perbaikan agar dapat beroperasi di dunia modern.

Teori motivasi Herzberg

Sebagai hasil dari banyak penelitian di perusahaan yang berbeda, psikolog Amerika menemukan bahwa bagi sebagian besar orang, gaji yang baik bukanlah faktor utama dalam memperoleh kesenangan kerja, tetapi hanya membuat mereka tidak diberhentikan. Teori dua-faktor dari Herzberg dalam manajemen mendefinisikan dua kategori penting, yang bagi orang-orang motivasi yang sempurna.

  1. Faktor higienis . Kelompok ini mencakup alasan-alasan yang penting bagi seseorang sehingga ia tidak ingin berhenti: status sosial, pembayaran, kebijakan atasan, hubungan interpersonal, dan kondisi kerja.
  2. Faktor motivasi . Ini termasuk insentif yang mendorong seseorang untuk melakukan tugasnya sendiri. Mereka termasuk: kemungkinan pertumbuhan karier, pengakuan otoritas, kemungkinan kreativitas dan kesuksesan. Kepuasan semua rincian yang ditentukan memungkinkan untuk memotivasi orang untuk bekerja.

Teori Motivasi Maslow

Ini adalah salah satu metode yang paling rinci dan lengkap untuk mengklasifikasikan kebutuhan seseorang. Menurut psikolog terkenal, kualitas hidup secara langsung tergantung pada seberapa puas orang dengan aspirasi mereka sendiri. Teori Maslow dalam manajemen lebih sering digunakan daripada yang lain. Piramida khusus dikembangkan, berdasarkan kebutuhan fisiologis yang paling penting.

Maslow percaya bahwa untuk maju ke puncak tangga perlu memenuhi persyaratan dari setiap langkah. Penting untuk dicatat bahwa penulis telah berulang kali menekankan bahwa dalam teorinya motivasi dalam manajemen piramida melambangkan keinginan masyarakat, dan bukan dari orang tertentu, karena semua orang adalah individu, dan, seperti diketahui, ada pengecualian terhadap aturan penting.

Teori motivasi McClelland

Psikolog Amerika telah mengusulkan model aspirasi manusia sendiri, yang dibagi menjadi tiga kelompok: keinginan untuk kekuasaan, sukses dan keterlibatan. Mereka muncul selama hidup sebagai hasil dari mendapatkan pengalaman, bekerja dan berkomunikasi dengan orang-orang. Teori McClelland dalam manajemen menunjukkan bahwa orang-orang yang bercita-cita untuk berkuasa perlu dimotivasi, memberikan lebih banyak dana dan inisiatif untuk mencapai tujuan, membentuk kepercayaan pada kemampuan dan kompetensi mereka, dan tertarik pada tujuan dari seluruh tim.

Poin kedua dalam teori motivasi dalam manajemen oleh McClelland adalah kebutuhan untuk sukses. Bagi orang yang berjuang untuk sukses, proses untuk mencapai tujuan itu penting, tetapi juga tanggung jawab. Setelah menerima hasilnya, mereka mengandalkan dorongan. Kelompok ketiga adalah orang-orang yang tertarik pada hubungan interpersonal, jadi untuk motivasi mereka, Anda perlu tertarik dalam kehidupan pribadi mereka.

Teori motivasi Freud

Seorang psikoanalis terkenal percaya bahwa seseorang selama hidupnya menekan banyak keinginan, tetapi mereka tidak pernah sepenuhnya menghilang dan menampakkan diri pada saat-saat ketika seseorang tidak mengendalikan dirinya, misalnya, dalam mimpi atau dalam reservasi. Oleh karena itu, Freud menyimpulkan bahwa orang-orang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi tindakan mereka sendiri, dan pada tingkat yang lebih besar itu menyangkut pembelian.

Para ahli dalam manajemen perlu mempelajari motif bawah sadar konsumen, mencoba mengungkapkan aspirasi terdalam mereka, dan tidak memperhatikan apa yang ada di permukaan. Teori motivasi Freud mengimplikasikan penggunaan metode penelitian berikut: asosiasi bebas, interpretasi gambar, permainan peran dan penyelesaian kalimat yang memberikan informasi yang lebih penting daripada tes konvensional.